Rabu, 14 November 2012

laporan strukwan


PRAKTIKUM II

A.    Judul        :      Jaringan Pengikat
B.     Tujuan     :
1.      Memahami ciri-ciri jaringan pengikat melalui pengamatan preparat histologist.
2.      Mempelajari struktur histologist macam-nacam jaringan pengikat.
3.      Mempelajari dan membandingkan struktur histologis macam-macam jaringan tulang.
4.      Mempelajari struktur histologis tulang kompak
C.    Dasar Teori
   Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat, menambat dan menyokong berbagai jaringan, organ dan bagian badan, dimana jaringan ini dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matriks ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari mesenkim (sel-sel mesenkim), di mana sel-sel mesenkim tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel-sel penyusun jaringan ikat pada tubuh dewasa. Jaringan ikat terdiri atas sel-sel dan zat ekstrasel yang disebut matriks (kecuali darah dan limfe). Substansi dasar dari jaringan ini adalah zat amorf, transparan, tanpa warna, Besifat seperti gel semi cair dengan kadar air tinggi, berfungsi untuk menunjang jaringan ikat dan mengelilingi sel serta seratnya. Substansi dasar ini terutama terdiri dari glikosaminoglikans dan glikoprotein dengan asam hialuronat sebagai glikosaminoglikans utamanya.
   Jaringan pengikat atau jaringan penyambung terdapat di antara jaringan-jaringan atau di antara organ-organ atau membungkus organ-organ, berkembang dari jaringan embrionik, mesenkim. Dipandang dari komposisi strukturnya, jaringan pengikat mengandung tiga komponen, yaitu sel, serabut dan zat dasar yang amorf. (Penuntun Praktikum Struktur Hewan 2011, Hal 3-4).



Jaringan pengikat dapat dibedakan sebagai berikut :
1.      Jaringan pengikat biasa.
Jaringan pengikat biasa merupakan jaringan yang tidak memiliki komponen tunggal yang menonjol.
a.       Jaringan ikat longgar (jaringan aleolar).
            Jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh. Jaringan ini terdiri dari kumpulan sel fibroblast, sel mast, sel makrofag, sel lemak, serat elastin dan serat kolagen. Jaringan ini memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian besar tersusun atas matriks. Dalam matriks jaringan ikat longgar hanya sedikit ditemukan serabut. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim (pada embrio), mukoid (pada tali pusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan subkutis), retikular (sumsum tulang dan limfonodus).
b.      Jaringan pengikat padat
Jaringan ikat padat atau sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena pada matriksnya mempunyai serat-serat yang berhimpitan yang terbuat dari serat kolagen. Jaringan ini lebih banyak disusun oleh serat kolagen dibandingkan sel-sel jaringan ikatnya. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang. Jaringan ikat padat terbagi atas dua, yaitu jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat tidak teratur.
v  Jaringan ikat padat teratur.
Jaringan ikat padat teratur ditandai dengan serat kolagen yang tersusun teratur. Terdapat pada tendon dan stroma kornea.
v  Jaringan ikat padat tidak teratur
Jaringan ikat padat tidak teratur ditandai dengan susunan serat kolagennya yang tidak teratur dan terdapat pada dermis dan simpai organ.
2.      Jaringan pengikat dengan sifat khusus.
Jaringan pengikat dengan sifat khusus dapat dibedakan atas :

v  Jaringan adipose
v  Jaringan elastic
v  Jaringan reticulum (jaringan Hematopoietik).
v  Jaringan mukosa.
3.      Jaringan tulang rawan (kartilago)
            Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang).
            Berdasarkan jenis dan banyaknya serabut dan matriksnya, dapat dibedakan tiga macam tulang rawan, yaitu
v  Tulang rawan hialin
v  Tulang rawan elastik
v  Tulang rawan fibrosa
4.      Jaringan tulang
            Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.
            Jaringan tulang terdori atas tiga komponen, yaitu sel tulang, matriks tulang dan jaringan pengikat yang melapisi tulang (pelapis sebelah luar disebut peristeum sedangkan pelapis sebelah dalam disebut endosteum).



Sel-sel tulang terdiri atas 3 macam, yaitu:
v  Osteblas
v  Ostoesit (sel tulang dewasa)
v  Osteoklas
Macam-Macam Jaringan Tulang
            Berdsarkan ada atau tidaknya rongga di dalamnya, jaringan tulang dapat dibedakan menjadi tulang kompak (tulang padat) dan tulang bunga karang (tulang sponsa)
a.       Tulang kompak (Compact Bone)
Ciri khas tulang kompak, yaitu tersusun atas system-sistem Harves.
b.      Tulang Bunga Karang
Berbeda dengan tulang kompak, tulang bunga karang tidak memiliki system Havers, tetapi terdiri atas trabekula-trabekula yang bercabang-cabang dan beranastomosis.
D.    Alat Dan Bahan
1.      Alat          : mikroskop
2.      Bahan      :
v  Jaringan reticulum
v  Jaringan adiposa
v  Kulit rambut manusia
v  Tulang rawan hialin
v  Tulang rawan elastic
v  Tulang kompak
E.     Cara Kerja
Melakukan pengamatan preparat-preparat di bawah mikroskop pada perbesaran 10 X 10, kemudian membuat gambar pengamatan.
a.       Jaringan retikulim.
Memperhatikan bentuk dan susunan serabut-serabut retikulum dalam jaringan ini.
b.      Jaringan adiposa
Memperhatikan sel-selnya, keistimewaannya, sitoplasma dan intinya.
c.       Kulit rambut manusia
Mencari  macam-macam  jaringan pengikat yang terdapat pada kulit. Membuat ganbar  masing-masing jaringan pengikat yang didapatkan secara terpisah.
d.      Tulang rawan hialin
Mengamati daerah perikondrium yang mengandung fibriblas dan daerah kondrogenikyang mengandung kondroblas. Mengamati daerah  rawan. Memperhatikan susunan kondrosit pada daerah ini.
e.       Tulang rawan elastik
Melakukan pengamatan seperti no 7.
f.       Tulang kompak
Menggambar satu system harves dengan lengkap bagian-bagian penyusunnya. Menggambar pula lamella intertisial yang terlihat. Mencari saluran Volkman dan memperhatikan bentuknya.

F.     Hasil Pengamatan
1.      Hialin kartilago.   
               Perbesaran 40 x 10
                                          
Lakuna


         Gambar 1. Hialin kartilago












2.      Jaringan adipose (lemak)
                    Perbesaran 40 x 10
Serabut kolagen
Sel adiposa

                Gambar 2. Jaringan adiposa
















3.      Kulit rambut manusia
                 Perbesaran 40 x 10
Kelenjar keringat
Kelenjar lemak

      Gambar 3. Kulit rambut manusia
















4.      Compact bone
                       Perbesaran 40 x 10
matriks
Lumen
Lakuna

                Gambar 4. Compact bone
















5.      Elastik kartilago
                Perbesaran 40 x 10
Inti sel
matriks

                       Gambar 5. Elastik kartilago
















6.      Reticulum
                     Perbesaran 40 x 10
serabut

                Gambar 6. Reticulum
















G.    Pembahasan
      Bedasarkan hasil pengamatan  bahwa tubuh hewan tersusun atas berbagai jaringan, salah satunya adalah jaringan ikat. Jaringan ikat yaitu jaringan yang menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya. Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ.
Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan, hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat ini tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya mengelembung. Ada beberapa jenis sel-sel jaringan ikat yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak dan berbagai jenis sel darah putih. Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat (Albert, 1994).
Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. Adapun beberapa jaringan ikat yang diamati diantaranya adalah :
1.      Tulang rawan (cartilago) hialin.
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang terbanyak dibandingkan dengan bentuk lainnya. Adapun bagian-bagian dari tulang rawan hialin ini yang terlihat adalah bagian lakuna dan matriks. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks.
Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrion. Perikondrium merupakan jaringan pengikat yang membungkus kartilago, terdiri dari sel fibrosit yang gepeng dan diantaranya terdapat serat kolagen dan kinaliku.
Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Apabila sel ini menyusun tulang rawan maka sel ini disebut kondrosit. Matriks ini memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat.
Bagian lain yang terlihat adalah lakuna. Lakuna  merupakan bagian-bagian seperti perikondrium, fibroblas, kondroblas. Kondroblas fungsinya membentuk tulang rawan. Tulang rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang rusuk.
2.      Jaringan adiposa.
Jaringan adiposa merupakann tipe jaringan ikat yang didominasi oleh sel-sel adiposa (sel-sel lemak). Sel-sel tersebut dapat ditemukan terpisah-pisah atau membentuk kelompok kecil dalam jaringan adipose itu sendiri. Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.
Pada jaringan adipose terdapat sel adiposa dan serabut kolagen. Sel-sel adipose tersebut berbentuk bulat tan tidak beraturan. Letaknya terlihat terpisah atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Selain itu terdapat serabut-serabut kolagen. Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat serat kolagen dalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah.
Jaringan adiposa merupakan jaringan menyimpan energi karena mengandung lemak, juga membantu mempertahankan posisi beberapa organ.
3.      Kulit rambut manusia (hair skin).
Dalam penampang melintang hair skin di temukan adanya lingkaran besar yang disebut kelenjar lemak, yang berfungsi sebagai penghasil minyak untuk melembabkan rambut. Sedangkan lingkaran kecil disebut kelenjar keringat yang berfungsi menyereksi sebum zat berminyak kedalam folikel rambut. Selain itu ditemukan pula bulbus. Bulbus adalah bagian dasar dari folikel rambut. Akar rambut adalah bagian rambut yang menembus kulit-kulit dan arteri adalah pembuluh darah yang sebagai suplai makanan kulit.
4.      Compact bone (tulang keras).
Compact bone adalah jaringan tulang keras. pada penampang melintang compact bone ditemukan adanya lakuna. Lakuna adalah ruang di antara lamela. Lamela adalah lapisan-lapisan melingkar  yang keras. Selain itu pada compact bone biasanya ditemukan saluran havers. Saluran ini adalah saluran pusat yang mengandung pembuluh darah sel saraf.  Kinalikuli adalah saluran kecil. Havers adalah tulang padat yang terdiri atas unit-unit silindris.
5.      Elastic kartilago.
Tulang rawan adalah tulang yang bersifat lunak yang berfungsi menghubungkan tulang yang satu dengan yang lainnya, tidak mengandung pembuluh darah. Kondrosit adalah sel pembentuk tulang rawan. Elastik kartilago adalah  tulang rawan elastik. Pada dasarnya tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin.
            Pada penampang melintang elastik kartilago ditemukan adanya sel dan serabut kolagen. Sel-selnya berbentuk bulat dan tersusun secara tidak teratur. Serabut kolagen adalah serat yang ada pada tulang rawan. Dimana pada dasarnya susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna tulang rawan elastik sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi, serat kolagen tulang rawan elastik tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang hialin. Bentuk serat-seratnya elastik dan  begelombang. Tulang rawan elastik terdapat pada epiglotis dan bagian luar telinga.
H.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang  dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
v  Jaringan ikat adalah jaringan yang mengikat satu jaringan dengan jaringan yang lain dan memberikan serta mempertahankan bentuk tubuh fungsinya yaitu membungkus organ.
v  Jaringan ikat terdiri atas jaringan ikat sejati dan khusus. jaringan ikat khusus berupa tulang keras, darah, limfa, dan tulang rawan. Sedangkan jaringan ikat sejati berupa jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar.
v  Pada jaringan ikat sejati ciri-cirinya adalah sel-selnya tersusun rapat dan jumlah selnya sedikit. Pada jaringan ikat longgar cirri-cirinya adalah sel-selnya tersusun longgar, jumlah selnya baanyak. Pada jaringan tulang rawan sel penyusunnya adalah kondrosit, serabut-serabut dan zat dasar.
v  Pada jaringan tulang keras mengandung tiga bahan intra seluler yaitu osteoblas,osteosit dan osteoklas
I.       Jawaban Tugas
1.      Perbedaan jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat yaitu :
v  Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang longgar. Jaringan ikat longgar memiliki banyak subtansi dasar dan memiliki sejumlah sel dengan berbagai tipe. Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari jaringan embrional.
v  Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak serabut dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat.
Komponen utama penyusun jaringan ikat padat adalah kolagen berwarna putih sehingga jaringan ini sering pula disebut jaringan ikat serabut putih. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis, tetapi cukup fleksibel.
2.      Zat dasar berfungsi sebagai komponen atau bahan utama penyusun jaringan pengikat. Dimana zat dasar ini berupa zat-zat amorf yang merupakan substansi cair sebagai salah satu penyusun dari jaringan pengikat.
3.      Fungsi jaringan adipose yaitu  menyimpan lemak untuk digunakan sebagai cadangan makanan serta untuk mencegah hilangnyapanas atau kaor didalam tubuh serta juga membantu mempertahankan posisi beberapa organ.
4.      Kanalikuli merupakan saluran kecil yang berfungsi sebagai penghubung antara osteosit yang satu dengan yang lain.
5.      Matriks tulang bersifat keras karena matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan.
6.      Contoh bagian tubuh yang mengandung  tulang rawan hialin seperti cuping (ujung) hidung, laring, dan trakea. Sedangkan contoh bagian tubuh yang mengandung tulang rawan elastic yaitu terdapat pada daun telinga dan epiglotis (katub antara saluran pencernaan dan pernafasan).
















Daftar Pustaka
Ibrahim, Mustamin. 2011. Handout Animal Structure. International Class Program Department of Biology : Gorontalo State University,
Team, Penyusun. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Jurusan Pendidikan Biologi : UNG.
Uni, Andrian. 2011. Jaringan Ikat. (Online). Tersedia di http://uniandriani.laporan-praktikum-struktur-hewan/05/lngkap.html. Di akses Sabtu, 29 Oktober 2011.