PRAKTIKUM
II
A.
Judul : Jaringan Pengikat
B.
Tujuan :
1. Memahami
ciri-ciri jaringan pengikat melalui pengamatan preparat histologist.
2. Mempelajari
struktur histologist macam-nacam jaringan pengikat.
3. Mempelajari
dan membandingkan struktur histologis macam-macam jaringan tulang.
4. Mempelajari
struktur histologis tulang kompak
C.
Dasar
Teori
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi
mengikat, menambat dan menyokong berbagai jaringan, organ dan bagian badan,
dimana jaringan ini dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat
terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matriks ekstraseluler. Secara
embriologi, jaringan ikat berasal dari mesenkim (sel-sel mesenkim), di mana sel-sel
mesenkim tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel-sel penyusun jaringan ikat
pada tubuh dewasa. Jaringan ikat terdiri atas sel-sel dan zat ekstrasel yang
disebut matriks (kecuali darah dan limfe). Substansi dasar dari jaringan ini
adalah zat amorf, transparan, tanpa warna, Besifat seperti gel semi cair dengan
kadar air tinggi, berfungsi untuk menunjang jaringan ikat dan mengelilingi sel
serta seratnya. Substansi dasar ini terutama terdiri dari glikosaminoglikans
dan glikoprotein dengan asam hialuronat sebagai glikosaminoglikans utamanya.
Jaringan pengikat atau jaringan penyambung
terdapat di antara jaringan-jaringan atau di antara organ-organ atau membungkus
organ-organ, berkembang dari jaringan embrionik, mesenkim. Dipandang dari komposisi strukturnya, jaringan pengikat
mengandung tiga komponen, yaitu sel, serabut dan zat dasar yang amorf. (Penuntun Praktikum Struktur Hewan 2011, Hal
3-4).
Jaringan
pengikat dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Jaringan
pengikat biasa.
Jaringan
pengikat biasa merupakan jaringan yang tidak memiliki komponen tunggal yang
menonjol.
a. Jaringan
ikat longgar (jaringan aleolar).
Jaringan
ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh. Jaringan ini terdiri dari
kumpulan sel fibroblast, sel mast, sel makrofag, sel lemak, serat elastin dan
serat kolagen. Jaringan ini memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian besar
tersusun atas matriks. Dalam matriks jaringan ikat longgar hanya sedikit
ditemukan serabut. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak
material dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat
longgar di kulit membatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim (pada embrio),
mukoid (pada tali pusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan
subkutis), retikular (sumsum tulang dan limfonodus).
b. Jaringan
pengikat padat
Jaringan ikat padat atau sering
disebut jaringan pengikat serabut putih karena pada matriksnya mempunyai
serat-serat yang berhimpitan yang terbuat dari serat kolagen. Jaringan ini
lebih banyak disusun oleh serat kolagen dibandingkan sel-sel jaringan ikatnya.
Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan
ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang. Jaringan ikat padat
terbagi atas dua, yaitu jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat tidak
teratur.
v
Jaringan
ikat padat teratur.
Jaringan ikat padat teratur
ditandai dengan serat kolagen yang tersusun teratur. Terdapat pada tendon dan
stroma kornea.
v
Jaringan
ikat padat tidak teratur
Jaringan ikat padat tidak teratur
ditandai dengan susunan serat kolagennya yang tidak teratur dan terdapat pada
dermis dan simpai organ.
2.
Jaringan pengikat dengan sifat khusus.
Jaringan pengikat dengan sifat khusus dapat dibedakan atas :
v
Jaringan adipose
v
Jaringan elastic
v
Jaringan reticulum (jaringan Hematopoietik).
v
Jaringan mukosa.
3.
Jaringan tulang rawan (kartilago)
Kartilago adalah jaringan ikat yang
membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen
yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung
tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang).
Berdasarkan jenis dan banyaknya
serabut dan matriksnya, dapat dibedakan tiga macam tulang rawan, yaitu
v Tulang
rawan hialin
v Tulang
rawan elastik
v Tulang
rawan fibrosa
4. Jaringan
tulang
Tulang keras (bone) merupakan
jaringan ikat yang kaku, keras dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam
matriks. Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan
diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses
homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam
ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit.
Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu
sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon
terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral
(kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi
pembuluh darah.
Jaringan tulang terdori atas tiga
komponen, yaitu sel tulang, matriks tulang dan jaringan pengikat yang melapisi
tulang (pelapis sebelah luar disebut peristeum sedangkan pelapis sebelah dalam
disebut endosteum).
Sel-sel
tulang terdiri atas 3 macam, yaitu:
v Osteblas
v Ostoesit
(sel tulang dewasa)
v Osteoklas
Macam-Macam Jaringan
Tulang
Berdsarkan ada atau tidaknya rongga
di dalamnya, jaringan tulang dapat dibedakan menjadi tulang kompak (tulang
padat) dan tulang bunga karang (tulang sponsa)
a. Tulang
kompak (Compact Bone)
Ciri khas tulang kompak, yaitu
tersusun atas system-sistem Harves.
b.
Tulang Bunga Karang
Berbeda dengan
tulang kompak, tulang bunga karang tidak memiliki system Havers, tetapi terdiri
atas trabekula-trabekula yang bercabang-cabang dan beranastomosis.
D.
Alat
Dan Bahan
1. Alat : mikroskop
2. Bahan :
v Jaringan
reticulum
v Jaringan
adiposa
v Kulit
rambut manusia
v Tulang
rawan hialin
v Tulang
rawan elastic
v Tulang
kompak
E.
Cara
Kerja
Melakukan
pengamatan preparat-preparat di bawah mikroskop pada perbesaran 10 X 10,
kemudian membuat gambar pengamatan.
a. Jaringan
retikulim.
Memperhatikan
bentuk dan susunan serabut-serabut retikulum dalam jaringan ini.
b. Jaringan
adiposa
Memperhatikan sel-selnya,
keistimewaannya, sitoplasma dan intinya.
c. Kulit
rambut manusia
Mencari macam-macam
jaringan pengikat yang terdapat pada kulit. Membuat ganbar masing-masing jaringan pengikat yang
didapatkan secara terpisah.
d. Tulang
rawan hialin
Mengamati
daerah perikondrium yang mengandung fibriblas dan daerah kondrogenikyang
mengandung kondroblas. Mengamati daerah
rawan. Memperhatikan susunan kondrosit pada daerah ini.
e. Tulang
rawan elastik
Melakukan pengamatan seperti no 7.
f. Tulang
kompak
Menggambar satu system harves dengan
lengkap bagian-bagian penyusunnya. Menggambar pula lamella intertisial yang
terlihat. Mencari saluran Volkman dan memperhatikan bentuknya.
F.
Hasil
Pengamatan
1.
Hialin kartilago.
Perbesaran 40 x 10
Lakuna
|
Gambar 1. Hialin kartilago
2.
Jaringan adipose (lemak)
Perbesaran 40 x 10
Serabut
kolagen
|
Sel
adiposa
|
Gambar 2. Jaringan adiposa
3.
Kulit rambut manusia
Perbesaran 40 x 10
Kelenjar
keringat
|
Kelenjar lemak
|
Gambar 3. Kulit rambut manusia
4.
Compact bone
Perbesaran 40 x 10
matriks
|
Lumen
|
Lakuna
|
Gambar 4. Compact bone
5.
Elastik kartilago
Perbesaran 40 x 10
Inti
sel
|
matriks
|
Gambar 5. Elastik
kartilago
6.
Reticulum
Perbesaran 40 x 10
serabut
|
Gambar 6. Reticulum
G.
Pembahasan
Bedasarkan
hasil pengamatan bahwa tubuh hewan
tersusun atas berbagai jaringan, salah satunya adalah jaringan ikat. Jaringan
ikat yaitu jaringan yang menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang
lainnya. Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian
tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat
berbagai organ menjadi system organ.
Jaringan ikat
sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat
ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan, hanya
pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki
komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat ini
tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya mengelembung. Ada beberapa
jenis sel-sel jaringan ikat yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak
dan berbagai jenis sel darah putih. Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe
dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat (Albert, 1994).
Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan
dan organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan
yang lain. Adapun beberapa jaringan ikat yang diamati diantaranya adalah :
1. Tulang
rawan (cartilago) hialin.
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan
yang terbanyak dibandingkan dengan bentuk lainnya. Adapun bagian-bagian dari
tulang rawan hialin ini yang terlihat adalah bagian lakuna dan matriks. Ciri
khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut
matriks.
Tulang rawan merupakan
spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan matriks elastis. Matriks
tulang rawan merupakan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang
disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit
dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam
perikondrion. Perikondrium merupakan jaringan pengikat yang membungkus
kartilago, terdiri dari sel fibrosit yang gepeng dan diantaranya terdapat serat
kolagen dan kinaliku.
Matriks disekresikan
oleh sel-sel jaringan ikat. Apabila sel ini menyusun tulang
rawan maka sel ini disebut kondrosit. Matriks ini memiliki serat kolagen yang
tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat.
Bagian lain yang terlihat adalah lakuna. Lakuna merupakan bagian-bagian seperti perikondrium,
fibroblas, kondroblas. Kondroblas fungsinya membentuk tulang rawan. Tulang
rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang rusuk.
2.
Jaringan adiposa.
Jaringan adiposa
merupakann tipe jaringan ikat yang didominasi oleh sel-sel adiposa (sel-sel
lemak). Sel-sel tersebut dapat ditemukan terpisah-pisah atau membentuk kelompok
kecil dalam jaringan adipose itu sendiri. Sel lemak adalah sel yang
terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan ikat banyak
mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.
Pada jaringan adipose
terdapat sel adiposa dan serabut kolagen. Sel-sel adipose tersebut berbentuk
bulat tan tidak beraturan. Letaknya terlihat terpisah atau membentuk
kelompok-kelompok kecil. Selain itu terdapat serabut-serabut kolagen. Serat
kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat
serat kolagen dalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan
elastisitas yang rendah.
Jaringan
adiposa merupakan jaringan menyimpan energi karena mengandung lemak, juga
membantu mempertahankan posisi beberapa organ.
3.
Kulit rambut manusia (hair skin).
Dalam penampang melintang hair skin di temukan
adanya lingkaran besar yang disebut kelenjar lemak, yang berfungsi sebagai
penghasil minyak untuk melembabkan rambut. Sedangkan lingkaran kecil disebut
kelenjar keringat yang berfungsi menyereksi sebum zat berminyak kedalam folikel
rambut. Selain itu ditemukan pula bulbus. Bulbus adalah bagian dasar dari
folikel rambut. Akar rambut adalah bagian rambut yang menembus kulit-kulit dan
arteri adalah pembuluh darah yang sebagai suplai makanan kulit.
4.
Compact bone (tulang keras).
Compact
bone adalah jaringan tulang keras. pada penampang melintang compact bone
ditemukan adanya lakuna. Lakuna adalah ruang di antara lamela. Lamela adalah
lapisan-lapisan melingkar yang keras. Selain
itu pada compact bone biasanya ditemukan saluran havers. Saluran ini adalah
saluran pusat yang mengandung pembuluh darah sel saraf. Kinalikuli adalah saluran kecil. Havers
adalah tulang padat yang terdiri atas unit-unit silindris.
5.
Elastic kartilago.
Tulang rawan adalah tulang yang bersifat
lunak yang berfungsi menghubungkan tulang yang satu dengan yang lainnya, tidak
mengandung pembuluh darah. Kondrosit adalah sel pembentuk tulang rawan. Elastik
kartilago adalah tulang rawan elastik.
Pada dasarnya tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin.
Pada penampang melintang elastik kartilago
ditemukan adanya sel dan serabut kolagen. Sel-selnya berbentuk bulat dan
tersusun secara tidak teratur. Serabut kolagen adalah serat yang ada pada
tulang rawan. Dimana pada dasarnya susunan perikondrium, matriks, sel, dan
lakuna tulang rawan elastik sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi, serat
kolagen tulang rawan elastik tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang
hialin. Bentuk serat-seratnya elastik dan
begelombang. Tulang rawan elastik terdapat pada epiglotis dan bagian
luar telinga.
H.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
v Jaringan
ikat adalah jaringan yang mengikat satu jaringan dengan jaringan yang lain dan
memberikan serta mempertahankan bentuk tubuh fungsinya yaitu membungkus organ.
v Jaringan
ikat terdiri atas jaringan ikat sejati dan khusus. jaringan ikat khusus berupa
tulang keras, darah, limfa, dan tulang rawan. Sedangkan jaringan ikat sejati
berupa jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar.
v Pada
jaringan ikat sejati ciri-cirinya adalah sel-selnya tersusun rapat dan jumlah
selnya sedikit. Pada jaringan ikat longgar cirri-cirinya adalah sel-selnya
tersusun longgar, jumlah selnya baanyak. Pada jaringan tulang rawan sel
penyusunnya adalah kondrosit, serabut-serabut dan zat dasar.
v Pada
jaringan tulang keras mengandung tiga bahan intra seluler yaitu
osteoblas,osteosit dan osteoklas
I. Jawaban Tugas
1. Perbedaan jaringan ikat longgar dan
jaringan ikat padat yaitu :
v Jaringan ikat longgar dicirikan oleh
susunan secara serat-seratnya yang longgar. Jaringan ikat longgar memiliki
banyak subtansi dasar dan memiliki sejumlah sel dengan berbagai tipe. Jaringan
ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari jaringan
embrional.
v Jaringan ikat padat hampir mempunyai
susunan yang sama dengan susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya
berisi lebih banyak serabut dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan
ikat padat dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya
memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat.
Komponen utama penyusun jaringan
ikat padat adalah kolagen berwarna putih sehingga jaringan ini sering pula
disebut jaringan ikat serabut putih. Jaringan ikat padat bersifat tidak
elastis, tetapi cukup fleksibel.
2. Zat dasar berfungsi sebagai komponen
atau bahan utama penyusun jaringan pengikat. Dimana zat dasar ini berupa
zat-zat amorf yang merupakan substansi cair sebagai salah satu penyusun dari
jaringan pengikat.
3. Fungsi jaringan adipose yaitu menyimpan lemak untuk digunakan sebagai
cadangan makanan serta untuk mencegah hilangnyapanas atau kaor didalam tubuh
serta juga membantu mempertahankan posisi
beberapa organ.
4. Kanalikuli merupakan saluran kecil
yang berfungsi sebagai penghubung antara osteosit yang satu
dengan yang lain.
5. Matriks tulang bersifat keras karena
matriks
penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks
sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan.
6. Contoh
bagian tubuh yang mengandung tulang
rawan hialin seperti cuping (ujung) hidung, laring, dan trakea. Sedangkan
contoh bagian tubuh yang mengandung tulang rawan elastic yaitu terdapat pada
daun telinga dan epiglotis (katub antara saluran pencernaan dan pernafasan).
Daftar Pustaka
Ibrahim, Mustamin.
2011. Handout Animal Structure.
International Class Program Department of Biology : Gorontalo State University,
Team, Penyusun.
2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan.
Jurusan Pendidikan Biologi : UNG.
Uni, Andrian. 2011. Jaringan Ikat. (Online). Tersedia di : http://uniandriani.laporan-praktikum-struktur-hewan/05/lngkap.html. Di akses Sabtu, 29 Oktober 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar